Ramai di Media Sosial, Anggota DPRD Pasaman Berinisial "M" Diduga Membelot Dukung Pasangan Welly-Parulian

Lubuk Sikaping – Perolehan suara pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pasaman Nomor Urut 3, Sabar AS–Sukardi (SASUAI), yang cenderung menurun pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Pasaman, 19 April 2025 lalu, menuai tanda tanya besar dari warganet. Diduga kuat, salah satu tim sukses SASUAI yang juga merupakan Anggota DPRD Pasaman berinisial "M" membelot mendukung pasangan nomor urut 1, Welly Suhery–Parulian.

Informasi ini viral di berbagai platform media sosial, menyusul beredarnya tangkapan layar percakapan pribadi seorang anggota DPRD berinisial "M" yang berasal dari partai pengusung SASUAI. Dalam percakapan tersebut, "M" tampak tidak menunjukkan dukungan kepada pasangan yang diusung partainya, melainkan justru mendukung pasangan Welly–Parulian.

Indikasi pembelotan semakin kuat dengan merosotnya suara SASUAI di daerah basis "M". Misalnya, di TPS 12 Rumah Batu, Nagari Muara Sungai Lolo, Kecamatan Mapat Tunggul Selatan, SASUAI hanya memperoleh 1 suara. Padahal, TPS ini merupakan basis utama "M", yang pada Pileg 2024 lalu meraih suara signifikan di sana. Hal serupa juga terjadi di TPS tempat "M" berdomisili di Padang Gelugur, di mana SASUAI hanya mengantongi 16 suara.

Percakapan warganet di media sosial mengungkapkan bahwa anggota DPRD berinisial "M" ini bahkan hadir dalam pertemuan dengan tim pendukung pasangan nomor urut 1. Dugaan makin menguat karena "M" tidak terlihat hadir dalam sejumlah kunjungan Sabar AS ke Daerah Pemilihan IV, yaitu Rao Selatan, Mapat Tunggul Selatan, dan Padang Gelugur — kawasan yang seharusnya menjadi basis dukungan "M".

Mayoritas warganet yang merupakan pendukung pasangan SASUAI mengaku kecewa dan mengecam tindakan "M", yang dinilai tidak beretika dalam berpolitik. Mereka sepakat mendesak agar kasus ini diusut tuntas melalui mekanisme sidang Mahkamah Partai.

"Saya sangat setuju oknum 'M' diberikan sanksi tegas karena telah melanggar loyalitas partai. Jika terbukti, saya usul agar ia dipecat dan dilakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) dari keanggotaan DPRD Pasaman," ujar salah seorang warganet.